JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Operasi Badan Sar
Nasional Mayjen TNI Hadi L mengatakan, pihaknya telah melihat pesawat
penumpang Sukhoi Superjet 100 yang hilang sejak Rabu (9/5/2012) di
lereng Gunung Salak, Jawa Barat.
Menurut Hadi, pesawat
diperkirakan jatuh dari ketinggian 5.200 meter. "Kalau dari jauh,
kelihatan utuh, padahal hancur," kata dia, seusai mendampingi Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers soal jatuhnya
pesawat Sukhoi yang berpenumpang sekitar 50 orang tersebut.
Ia
mengatakan, Basarnas belum dapat memastikan apakah ada korban selamat
yang bertahan di sekitar lokasi. "Kami belum tahu apa masih ada yang
hidup. Kalau ketinggian 6.000 kaki, (pesawat) jatuh, saudara tahu, kan,
seperti apa?" ujar Hadi.
Ia mengatakan, saat ini tim Basarnas tengah menuju lokasi. Pesawat Superpuma dikerahkan untuk proses evakuasi.
Pesawat
dengan nomor penerbangan RA 36801 tersebut diketahui hilang kontak dari
menara pengawas pada pukul 14.33 WIB. Saat itu diketahui terdapat 50
penumpang yang berada dalam pesawat yang terdiri dari 44 orang sipil,
sementara 8 orang merupakan awak pesawat.
Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan mengundang sekitar 100 undangan yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa.
Pesawat yang didatangkan oleh PT Trimarga Rekatama tersebut melakukan demo flight dengan mengundang sekitar 100 undangan yang terdiri dari pebisnis yang bergerak di bidang penerbangan dan media massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar